klasifikasi ikan patin


A.    Deskripsi ikan patin
Dari kelompok lele-lelean (catfish) yang menjadi salah satu komoditas unggulan ikan air tawar.hal ini karena patin memiliki pangsa pasar cukup besar, baik di dalam negei maupun luar negeri dengan nilai jual cukup tinggi. Budi daya patin relatif mudah karena patin termasuk jenis ikan yang mudah di pelihara, dapat hidup serta tumbuh di kolam yang airnya tergenang (tidak mengalir), serta minim oksigen. Patin juga cukup responsif terhadap pemberian pakan tambahan.pada  kegiatan budi daya, dalam waktu 6 bulan, ikan patin mampu mencapai ukuran konsumsi dengan  panjang 35-40 cm.
Kemampuan patin berada di lokasi yang minim oksigen lebih disebabkan adanya alat bantu pernapasan bernama labirin yang mampu menangkap oksigen dari udara sehingga tidak aka ada kekhawatiran patin mengalami kekurangan oksigen. Namun, pertumbuhan dan perkembangan ikan patin tetap akan lebih cepat dan sehat  pada lingkungan yang cukup akan kandungan oksigen.
B.     Nama lokal
Nama atau sebutan patin ikan patin di setiap tempat dan negara berbeda-beda.  Di negara asalnya, patin di beri nama pla sawai, di vietnam disebut ca tre yu, dan di kamboja disebut trey pra.di malaysia selain disebut ikan patin,juga disebut ikan lawang, martinus, dan tikol. Sedangkan di indonesia, selain dinamakan ikan patin, disebut juga jambal, pangasius, lele bangkok (jawa), patin kunyit (riau), dan ikan juara (sumatera dan kalimantan). Dalam bahasa inggris ikan patin disebut catfish.
C.     Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasinya, taksonomi ikan patin dapat dijabarka sebagai berikut :

Kingdom
Animalia
Filum      
Chordata
Sub filum
Vertebrata
Kelas       
Pisces
Sub kelas
Teleostei
Ordo       
Ostariophysi
Sub ordo 
Siluroidea
Famili     
Pangasidae
Genus     
Pengasius
Spesies
Pangasius sp

Jenis patin yang umum dijumpai d pasaran saat ini adalah patin lokal dan patin siam. Patin lokal merupakan patin asli indonesia yang berasal dari sungai-sungai besar di sumatera, kalimantan, dan pulau jawa. Sementara itu patin siam atau bangkok berasal dari thailand.
Terdapat beberapa kerabat patin lokal yang berada di perairan umum indonesia, diantaranya, pangasius macronema, pangasius micronemus, pangasius nasutus,  pangasius niewenhuisii, pangasius polyuranodon, pangasius humeralis, dan pangasius lithosoma. Di antara jenis-jenis patin lokal tersebut, yang berpeluang menjadi komoditas ekspor  adalah patin jambal ( pangasius djambal bleeker) karena memiliki daging yang putih.
D.    Morfologi
Secara umum, ikan patin memiliki tubuh licin, tidak bersisik, serta memilki bentuk tubuh agak memanjang dan pipih. Warna tubuh patin pada bagian punggung keabu-abuan atau kebiru-biruan dan di bagian perut putih keperak-perakan. Kepala ikan patin berbentuk simetris, lebar, dan pipih, hampir mirip seperti ikan lele. Matanya terletak agak kebawah. Di perairan umum , panjang ikan patin bisa mencapai 120 cm.




Mulut ikan patin agak lebar dan terletak di ujung kepala agak kebawah (sub-terminal). Pada sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut/kumis yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat berenang ataupun mencari makan. Keberadaan kumis menjadi ciri khas dari ikan golongan cafish.
Tubuh ikan patin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu, kepala, badan, dan ekor. Bagian kepala mulai dari ujung mulut sampai akhir tutup insang. Bagian badan mulai dari akhir tutup insang sampai pangkal sirip anal. Sementara bagian ekor dimulai dari sirip anal sampai ujung ekor. Sirip ekor ikan patin bentuknya seperti gunting (bercagak) dan simetris.
Ikan patin memiliki 5 sirip, yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (ventral fin), sebuah sirip punggung (dorsal fin), sebuah sirip dubur (anal fin), dan sebuah ekor (caudal fin ). Selain 5 sirip tersebut, ikan patn juga memilki sirip yang tidak dimiliki ikan lain, yaitu sirip tambahan (adipose fin ) yang terletak diantara sirip punggung dan sirip ekor. Pada sirip punggung terdapat satu jari –jari keras (patil) dan 6-7 bauh jari –jari lunak. Sirip dubur patin cukup panjang, yakni mulai dari belakang dubur hingga pangkal sirip ekor serta mempunyai 30-33 jari-jari lunak. Pada sisi perut terdapat 6 jari-jari lunak. Sedangkan pada sirip dada terdapat 1 jari-jari keras (patil) dan 12-13 jari jari lunak.






E.     Habitat dan penyebaran ikan patin


Ikan patin banyak dijumpai pada habitat atau lingkungan hidup berupa perairan tawar, yakni di waduk, sungai-sungai besar, dan muara-muara sungai. Patin lebih banyak menetap di dasar perairan daripada di permukaan. Di indonesia, patin tersebar di pulau sumatera, kalimantan, dan jawa. Sementara di luar indonesia, patin dan kerabatnya banyak tersebar di perairan thailand, vietnam, cina, kamboja, myanmar, laos, burma, india, taiwan, malaysia, dan semenanjung indocina.
Bila sebelumnya ikan patin hanya dikenal dan digemari oleh segelintir masyarakat di pulau sumatera dan kalimantan, saat ini ikan patin telah banyak dijumpai dan di budidayakan di pulau jawa,bahkan di indonesia timur. Oleh karena itu, bisa dibilang penyebaran ikan patin sudah hampir mencakup seluruh wilayah di tanah iar. Daerah-daerah di indonesia yang berpotensi menjadi komoditas ikan patin antara lain sumatera selatan, lampung, jambi, riau, kalimantan selatan, kalimantan tengah, kalimantan timur, dan jawa barat.
F.      Kebiasaan dan makanan ikan patin
Patin mempunyai kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam (bottom feeder). Berdasarkan jenis pakannya, patin digolongkan sebagai ikan yang bersifat omnivora. Namun, pada fase larva, ikan patin cenderung bersifat karnivora. Pada saat larva, ikan patin bersifat kanibalisme, yaitu memilki sifat yang suka memangsa jenisnya sendiri. Jika kekurangan pakan, larva patin tidak segan-segan memangsa kawannya sendiri. Oleh karena itu, ketika masih dalam tahap larva, pemberian pakan tidak boleh terlambat.
 Di habitat aslinya, patin memakan ikan-ikan kecil, cacing, udang-udangan, molusca, serangga, dan biji-bijian. Berdasarkan jenis pakannya yang beragam tersebut, patin di kategorikan sebagai ikan pemakan segala (omnivora).
Sebagai ikan nokturnal, patin banyak melakukan aktivitas dan mencari makan pada malam hari dan lebih menyukai tempat yang agak gelap, agak dalam, dan teduh. Pada siang hari, ikan patin memilih berdiam diri atau berlindung ditempat-tempat gelap.
G.    Perkembangbiakan
Di alam, patin memijah di awal atau sepanjang musim hujan. Hal ini berhubungan erat dengan bertambahnya volume air yang biasanya terjadi pada musim hujan, meningkatnya kualitas air, serta ketersediaan jasad renik (pakan alami). Pada musim hujan, terjadi peningkatan kedalaman air yang dapat merangsang ikan patin memijah. Pada kondisi demikian, induk jantan dan betina yang telah matang gonad akan berimigrasi mengikuti aliran sungai untuk melakukan perkawinan di hulu-hulu sungai atau di sungai-sungai besar dan memijah di tempat yang terlindungi/teduh. Perkembnagbiakan patin terjadi secara ovipar (eksternal), yaitu terjadi di luar tubuh.
H.    Manfaat ikan patin
•           Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

•           Sebagai ikan hias.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)

 

leave me alone please don't cry Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea